Cover Depo Baja Steel - Hollow Galvanis untuk kanopi
Besi Hollow Galvanis untuk Kanopi: Kombinasi Kekuatan dan Estetika dalam Satu Konstruksi
6 January 2024
Cover Depo Baja Steel - Hollow Galvanis & Baja Ringan
Kupas Tuntas Perbedaan Hollow Galvanis dan Baja Ringan dalam Konstruksi
9 January 2024

6 Perbedaan Hollow Galvanis dan Galvalum

9 January 2024

Atap merupakan bagian yang penting untuk diperhatikan pada sebuah konstruksi bangunan. Jika dulu rangka atap banyak terbuat dari kayu, kini telah hadir rangka atap dari baja ringan atau hollow yang menawarkan beberapa kelebihan seperti kekuatan yang lebih baik, mudah didapat, dan harganya relatif murah bila dibandingkan dengan kayu.

Bicara soal atap dari baja ringan, dikenal dua istilah, yakni galvanis dan juga galvalum. Keduanya merupakan jenis coating atau pelapis baja ringan yang tujuan pembuatannya adalah mencegah agar baja lebih tahan terhadap karat.

Ada beberapa hal yang membedakan galvanis dan galvalum. Perbedaan ini penting untuk diketahui dan dipahami agar bisa memilih secara bijak saat mengandalkan produk dari Depo Baja Steel untuk pengerjaan berbagai proyek konstruksi.

Bahan Dasar

Bagian pertama yang krusial dalam perbedaan antara Hollow Galvanis dan Galvalum adalah memahami bahan dasar keduanya. Bahan dasar sebuah material konstruksi memegang peran penting dalam menentukan karakteristik, ketahanan, dan performa produk tersebut dalam berbagai kondisi lingkungan.

  1. Hollow Galvanis

Perbedaan utama galvalum dan galvanis adalah dari bahan dasarnya. Galvanis berbahan dasar seng dengan sedikit tambahan alumunium. Hollow galvanis bisa didapat melalui proses galvanisasi. Proses ini terbagi menjadi tiga, yakni proses konvensional atau Hot-Dip Galvanizing (HDP), pragalvanisasi, serta elektro-galvanisasi.

Proses HDP dilakukan dengan mencelupkan baja ringan yang telah dibersihkan dalam bak berisi cairan seng selama kurnag lebih 2 menit, sedangkan proses pragalvanisasi adalah melewatkan lembaran baja pada cairan seng.

Sementara itu, elektro-galvanisasi adalah proses yang berbeda dari dua proses yang telah disebutkan. Proses ini melibatkan larutan elektrolit sebagai penghantar arus listrik untuk mentransfer ion-ion seng yang bertujuan untuk mengubah ion seng itu sendiri menjadi logam seng.

  1. Galvalum

Galvalum merupakan lapisan yang terbuat dari perpaduan tiga bahan, yakni seng (zinc), alumunium, dan silikon sebagai pelindung baja dari proses oksidasi yang menyebabkan timbulnya karat. Pelapisan baja dengan galvalum dilakukan dengan continuous hot dipped atau dengan Non Oxides Furnance.

Proses pelapisan dilakukan dengan mencelupkan baja ringan pada campuran alumunium dan seng.

Baca juga:   Kupas Tuntas Perbedaan Hollow Galvanis dan Baja Ringan dalam Konstruksi

Komposisi Lapisan

Komposisi lapisan menentukan sejauh mana material tersebut dapat memberikan perlindungan terhadap faktor-faktor eksternal, seperti korosi, serta memengaruhi sifat fisik dan mekaniknya. Dengan memahami perbedaan komposisi lapisan antara kedua produk ini, kita dapat mendapatkan wawasan lebih dalam tentang ketahanan, kekuatan, dan karakteristik lain yang mungkin memengaruhi penggunaan dan performa material dalam berbagai aplikasi konstruksi.

  1. Hollow Galvanis

Bekaitan dengan bahan dasar, beda galvanis dan galvalum lainnya adalah dari komposisi lapisan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, galvanis sebagai pelapis baja didominasi oleh seng. Hollow galvanis umumnya memiliki kandungan seng hingga 98% dan alumumium sekitar 2%.

  1. Galvalum

Berbeda dengan hollow galvanis, lapisan galvalum terdiri dari campuran alumunium, seng, dan sedikit silikon. Alumunium merupakan kandungan yang paling tinggi dalam galvalum, yaitu sekitar 55%. Sementara itu, kandungan lain seperti seng mencapai kira-kira 43,5% dan silikon sekitar 1,5%.

Korosi dan Perlindungan Anti-Korosi

Korosi atau perkaratan merupakan fenomena alami yang dapat menurunkan kualitas material logam akibat reaksi kimia, khususnya oksidasi, antara logam tersebut dengan lingkungan sekitarnya. Dalam konteks perlindungan anti-korosi, Hollow Galvanis dan Galvalum menawarkan solusi yang berbeda.

  1. Hollow Galvanis

Hollow Galvanis dikenal memiliki tingkat ketahanan yang sangat baik terhadap korosi. Hal ini disebabkan oleh kandungan lapisan seng yang hampir mencapai 100%. Proses pembuatannya, yang melibatkan teknik galvanisasi, menciptakan pelindung kuat dari seng yang membuatnya sulit untuk mengalami perkaratan atau korosi. Keberadaan seng sebagai bahan utama pelapis memberikan keunggulan tambahan, menjadikan Hollow Galvanis sangat tahan terhadap cuaca ekstrem dan kondisi lingkungan yang keras.

  1. Galvalum

Galvalum, yang berasal dari perpaduan seng dan alumunium, menawarkan tingkat perlindungan anti-korosi yang juga tinggi. Kandungan alumunium yang tinggi, sekitar 55%, menjadi faktor kunci dalam ketahanan Galvalum terhadap korosi. Dengan perpaduan dua logam tersebut, Galvalum menjadi sangat tahan terhadap pembentukan karat, memberikan keunggulan dalam situasi di mana korosi dapat menjadi masalah serius. Kelebihan ini membuat Galvalum menjadi pilihan yang optimal dalam menjaga integritas material, terutama jika dibandingkan dengan Hollow Galvanis yang lebih didominasi oleh lapisan seng.

Baca juga:   Besi Hollow Galvanis untuk Kanopi: Kombinasi Kekuatan dan Estetika dalam Satu Konstruksi

Berat dan Kekuatan

Berat dan kekuatan material konstruksi memainkan peran krusial dalam menentukan efisiensi struktural dan keandalan produk pada aplikasi tertentu. Oleh karena itu, eksplorasi mengenai bagaimana Hollow Galvanis dan Galvalum berperilaku dalam hal berat dan kekuatan menjadi esensial untuk memahami potensi dan keterbatasan masing-masing material.

  1. Hollow Galvanis

Hollow galvanis cenderung lebih berat dari galvalum. Material ini dikenal memiliki daya tahan yang baik terhadap korosi dan goresan, menjadikannya pilihan yang kokoh dan andal untuk struktur konstruksi yang membutuhkan ketahanan terhadap elemen-elemen lingkungan yang keras. Namun, penting untuk dicatat bahwa terlalu banyak goresan pada permukaan Hollow Galvanis dapat mengurangi ketahanannya terhadap karat. Oleh karena itu, pemahaman terperinci mengenai kondisi lingkungan dan potensi eksposur terhadap goresan menjadi kunci dalam memastikan kinerja optimal Hollow Galvanis.

  1. Galvalum

Galvalum memiliki bobot yang relatif lebih ringan dibanding dengan hollow galvanis. Meskipun memiliki bobot yang relatif lebih ringan dibandingkan dengan Hollow Galvanis, Galvalum menampilkan kekuatan yang impresif dan ketahanan terhadap korosi yang sebanding bahkan melebihi beratnya. Dengan kombinasi yang efisien antara bobot yang lebih ringan dan kekuatan yang tinggi, Galvalum menjadi pilihan yang ideal untuk proyek-proyek konstruksi yang memperhatikan keseimbangan antara beban struktural dan keawetan material.

Harga

  1. Hollow Galvanis

Hollow galvanis menjadi solusi yang lebih ekonomis dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan Galvalum. Ini merupakan pilihan yang ramah anggaran dan opsi yang sangat menarik, khususnya untuk proyek-proyek konstruksi dengan budget terbatas. Ini membuka pintu bagi berbagai aplikasi konstruksi yang membutuhkan performa yang solid tanpa harus memberatkan keuangan.

  1. Galvalum

Galvalum memiliki harga yang lebih mahal daripada hollow galvanis. Namun, harga yang lebih mahal ini sejalan dengan keunggulan yang dimiliki Galvalum, terutama dalam hal kekuatan dan ketahanan terhadap korosi yang lebih besar. Investasi tambahan ini menjadi relevan ketika dipertimbangkan bahwa Galvalum tidak hanya menawarkan keamanan struktural yang lebih tinggi, tetapi juga memberikan tampilan estetik dan modern yang dapat meningkatkan nilai visual suatu konstruksi bangunan.

Baca juga:   Hollow Galvanis untuk Plafon: Keunggulan, Kekurangan, dan Cara Penggunaan

Untuk mendapatkan harga terbaik dan mendukung proyek konstruksi Anda, Depo Baja Steel merupakan mitra yang dapat diandalkan. Dengan pilihan galvalum dan hollow galvanis yang berkualitas, Anda dapat menjadikan aspek finansial sebagai salah satu kekuatan proyek konstruksi Anda.

Aplikasi

Dalam pemilihan antara Hollow Galvanis dan Galvalum, pemahaman mengenai aplikasi keduanya menjadi esensial untuk memastikan bahwa material yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan proyek konstruksi.

  1. Hollow Galvanis

Hollow galvanis memiliki ketahanan terhadap korosi dan goresan yang tinggi, menjadikannya ideal untuk berbagai aplikasi struktur rangka. Dalam konteks ini, Hollow Galvanis dapat digunakan sebagai tulangan atau struktur pendukung pada konstruksi gedung, jembatan, atau infrastruktur lainnya. Keunggulan ketahanan terhadap korosi membuatnya cocok untuk aplikasi di lingkungan yang cenderung lembab atau terpapar cuaca ekstrem. Selain itu, keberatannya yang relatif tinggi membuat Hollow Galvanis menjadi pilihan utama dalam proyek-proyek yang membutuhkan kekuatan dan daya tahan struktural yang signifikan.

  1. Galvalum

Galvalum menonjol dalam aplikasi konstruksi atap. Keberatannya yang lebih ringan membuatnya menjadi opsi yang efisien untuk struktur atap bangunan. Galvalum memiliki ketahanan terhadap perubahan cuaca dan cuaca ekstrem, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk melindungi bangunan dari elemen alam. Selain itu, estetika dan tampilan yang modern dari Galvalum menjadikannya pilihan favorit dalam proyek-proyek yang memperhatikan aspek desain dan penampilan bangunan.

Kesimpulan

Terdapat beberapa perebedaan hollow galvanis dan galvalum mulai dari bahan dasar, komposisi lapisan, perlindungan terhadap korosi, kekuatan, harga hingga pengaplikasiannya. Bila menginginkan hollow galvanis dan galvalum terbaik untuk konstruksi bangunan, Depo Baja Steel bisa menjadi mitra terbaik bagi Anda. Kunjungi website Depo Baja Steel untuk mengetahui lebih lanjut terkait galvanis dan galvalum