Teras menjadi bagian penting di rumah karena kehadirannya membuat rumah tampak lebih luas dan melegakan. Adanya teras yang memiliki kanopi juga membuat penghuni rumah terlindung dari panas dan hujan. Yuk lanjutkan membaca.
Apa Manfaat Kanopi?
Saat ini, atap rumah dapat terbuat dari berbagai material. Salah satu material yang mulai populer untuk digunakan, khususnya di lingkungan rumah, adalah baja ringan. Baja ringan semakin diminati oleh masyarakat untuk digunakan sebagai atap rumah karena memiliki berbagai keunggulan yang menguntungkan.
Daftar isi:
Salah satu keunggulan paling populer yang ditawarkan baja ringan untuk atap rumah adalah keawetannya dan daya tahannya terhadap berbagai hal. Hal ini membuat banyak pihak, baik individu, swasta, maupun kontraktor, memilih baja ringan sebagai bahan atau material utama dalam membangun atap di rumah.
Penting bagi seorang kontraktor dan Anda sebagai pemilik rumah untuk memahami daya tahan material sebelum memulai pembangunan. Hal ini dikarenakan atap rumah berfungsi untuk melindungi Anda sekeluarga dari berbagai hal, termasuk panas dan hujan. Oleh karena itu, Anda perlu memilih atap rumah dengan material yang dapat bertahan lama.
Salah satu material yang bisa Anda andalkan adalah baja ringan. Seperti yang sudah disebutkan di awal, baja ringan banyak digunakan dalam pembangunan karena memiliki keunggulan yang menguntungkan. Ketahanannya dalam berbagai hal membuat baja ringan menjadi pilihan kontraktor dan pihak-pihak yang sedang membangun rumah atau hunian.
Daya Tahan Baja Ringan Atap Rumah
Atap kanopi rumah dapat terbuat dari berbagai material. Namun, jenis atap teras dengan material yang berkualitas unggulan adalah atap teras dari baja ringan. Teras kanopi baja ringan ini membuat rumah Anda tampak lebih menawan dan nyaman untuk ditinggali. Selain itu, atap dengan material ini juga memiliki ketahanan baik.
Anda mungkin bertanya-tanya berapa lama daya tahan baja ringan atap rumah. Tim Depo Baja Steel telah merangkumkan informasi untuk Anda pahami. Jadi, Anda tidak perlu khawatir lagi. Pada umumnya, umur baja ringan yang ada di wilayah iklim tropis adalah 20 sampai dengan 30 tahun. Cukup lama dan awet untuk hunian kesayangan Anda bukan?
Meskipun rata-rata umur baja ringan di wilayah iklim tropis sekitar 20-30 tahunan, ada kondisi lain yang membedakan ketahanannya. Sebagai contoh, di wilayah pegunungan, atap rumah berbahan baja ringan dapat bertahan kurang lebih selama 100 tahun. Jadi, atap baja ringan memang bisa menjadi andalan untuk pembangunan.
Beda wilayah beda pula ketahanan baja ringan untuk teras rumah. Jika Anda tinggal di daerah tepi pantai atau sekitar 0-200 meter dari pesisir, material baja ringan ini dapat bertahan sekitar 28 tahun. Sementara itu, jika Anda tinggal di daerah tepi pantai yang dekat industri berat, teras kanopi yang terbuat dari baja ringan akan bertahan hingga 18 tahun.
Perlu Anda pahami bahwa semakin dekat rumah Anda dengan tepi pantai, umumnya semakin besar risiko korosi yang akan dihadapi. Jika Anda tinggal 0-50 meter dari area pesisir, baja ringan untuk teras kanopi Anda mungkin akan mampu bertahan selama jangka waktu yang lebih singkat, yakni sekitar 2,8 tahun.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Umur Atap Baja Ringan
Meskipun baja ringan dikenal sebagai material yang tahan lama dan cocok untuk teras baja ringan rumah minimalis atau tipe rumah lainnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi ketahanan material ini. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhinya.
A. Kualitas Material
Faktor yang mempengaruhi baja ringan adalah kualitasnya. Kualitas material baja ringan sangat mempengaruhi daya tahannya, baik itu untuk keperluan teras samping rumah baja ringan ataupun kanopi baja ringan pada umumnya. Anda perlu memilih baja ringan yang telah memiliki sertifikat SNI dan bergaransi agar lebih terjamin kualitasnya.
Anda perlu memilih penjual yang menawarkan baja ringan dengan kualitas tinggi dan bersertifikat SNI untuk memastikan ketahanan baja ringan yang ada. Hal ini akan meringankan beban Anda sekaligus meminimalisir risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang sehingga membuat atap kanopi semakin awet atau tahan lama.
B. Kondisi Lingkungan
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi ketahanan baja ringan yang Anda gunakan untuk teras kanopi, lho. Kondisi lingkungan dan cuaca yang ada di wilayah Anda dapat mempengaruhi umur material. Di area dengan cuaca ekstrem, baja ringan mungkin akan mengalami kerusakan lebih cepat jika material tersebut dipasang dengan cara yang kurang tepat.
Sebelum memilih material yang tepat untuk teras kanopi di rumah, pastikan Anda sudah memahami cuaca dan kondisi lingkungan di sekitar rumah. Anda perlu mengonsultasikannya dengan penyedia produk dan layanan material agar penyedia dapat membantu Anda dalam memilih material yang sesuai. Pastikan Anda memilih penyedia yang berpengalaman, ya.
C. Cara Pemasangan
Cara pemasangan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi ketahanan atau daya tahan baja ringan untuk keperluan teras kanopi di rumah atau hunian Anda. Pemasangan yang tidak tepat, seperti penggunaan baut yang tidak sesuai, dapat memperpendek umur atap baja ringan.
Hal ini menunjukkan pentingnya memilih vendor penyedia dan pemasangan atap baja ringan untuk teras kanopi yang berkualitas. Vendor yang berkualitas dan berpengalaman dalam hal ini akan membantu Anda untuk memilih atap baja ringan yang sesuai sekaligus memasang sesuai dengan ketentuan yang ada.
D. Cara Penyimpanan
Anda juga perlu berhati-hati dalam menyimpan material ini. Genangan air di permukaan baja ringan dapat membuat coating terbuka. Coating yang terbuka ini dapat menimbulkan karat dan merusak daya tahan baja ringan yang ada. Penyimpanan yang tepat dapat mencegah karat dan memperpanjang umur material. Jadi, jangan sembarangan menyimpannya, ya!
Jika Anda mengalami kebingungan terkait cara penyimpanan baja ringan, pastikan Anda konsultasi lebih dahulu ke penyedianya, ya. Penyedia profesional akan membantu Anda.
Teras kanopi yang terbuat dari baja ringan populer dan menjadi pilihan banyak orang. Namun, Anda tetap perlu mempertimbangkan berbagai hal yang mempengaruhi ketahanannya, seperti kualitas material, kondisi lingkungan, cara pemasangan, dan cara penyimpanannya. Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan untuk meminimalisir risiko yang ada.